Senin, 01 Agustus 2011

mitokondria

Plastida

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sel-sel lamina lumut Plagiomnium affine menunjukkan kumpulan kloroplas, plastida berwarna hijau.
Plastida adalah salah satu organel pada sel-sel (tumbuhan dan alga). Organel ini paling dikenal dalam bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Plastida dalam sel dikenal dalam berbagai bentuk, yaitu
  • proplastida, bentuk belum "dewasa" atau bentuk plastida yang belum membentuk pigmen
  • leukoplas, bentuk dewasa tanpa mengandung pigmen, ditemukan terutama di akar
  • kloroplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen klorofil, ditemukan pada daunbunga, dan bagian-bagian berwarna hijau lainnya
  • kromoplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen karotena, ditemukan terutama pada bunga dan bagian lain berwarna jingga
  • amiloplas, bentuk semi-aktif yang mengandung butir-butir tepung, ditemukan pada bagian tumbuhan yang menyimpan cadangan energi dalam bentuk tepung, seperti akar, rimpang, dan batang (umbi) serta biji.
  • elaioplas, bentuk semi-aktif yang mengandung tetes-tetes minyak/lemak pada beberapa jaringan penyimpan minyak, seperti endospermium (pada biji)
  • etioplas, bentuk semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi kloroplas terhadap lingkungan kurang cahaya; etioplas dapat segera aktif dengan membentuk klorofil hanya dalam beberapa jam, begitu mendapat cukup pencahayaan.
Plastida adalah organel vital pada tumbuhan. Fungsinya adalah sebagai tempat fotosintesis, sintesis asam-asam lemak, serta beberapa fungsi sehari-hari sel.
Secara evolusi plastida dianggap sebagai prokariota yang bersimbiosis ke dalam sel eukariota dan kemudian kehilangan sifat otonomi penuhnya. Teori endosimbiosis ini mirip dengan yang terjadi terhadap mitokondria namun introduksi plastida dianggap terjadi lebih kemudian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar